Jerawat hormonal ternyata beda dari jerawat yang biasanya. Kalo jerawat puber atau kotoran bisa hilang, jerawat hormonal masih akan terus ada hingga usia kita di atas 30 tahun! Yuk baca di bawah untuk tahu tanda dan cara mengatasi jerawat hormonal.
Jerawat hormonal adalah jerawat yang timbul akibat fluktuasi hormon estrogen dan progesteron, di mana kedua hormon ini selalu wara-wiri di tiap siklus menstruasi (haid) kita. Tepatnya, jerawat hormonal muncul (breakout) ketika level progesteron kita naik beberapa saat sebelum menstruasi (haid) dan testosterone juga kompak ikutan naik sehingga mengaktifkan kelenjar minyak dan menyumbat pori-pori kulit. Situasi ini bikin bakteri P.acnes berkembang biak dan nyebabin kulit meradang dalam bentuk jerawat.
Jerawat hormon “menyerang” sekitar 50 persen cewek berumur 20 tahunan dan 25 persen cewek berumur di atas 30 tahun, makanya jerawat hormonal ini juga disebut “jerawat dewasa”. Dan karena berhubungan dengan hormon, obat jerawat biasa yang ada di pasaran akan kurang ampuh mengobati jerawat jenis ini.
Ada beberapa tanda dan sebab jerawat hormonal, tapi tiga tanda dan sebab di bawah yang paling menentukan jerawat kita karena hormon atau bukan yaitu:
Ini tanda-tanda yang paling nyata. Ketika masa ababil kita tinggalin, si jerawat hormonal setia ngikutin usia dua puluhan kita (kayak reality bites aja belum cukup). Jerawat hormonal paling suka menyerang cewek umur 2o tahunan, dilansir dari SELF karena di umur inilah hormon cewek mencapai puncaknya secara reproduktif, sehingga hormon kita pun ikutan aktif. Tapi umur aja nggak nentuin jerawat hormonal kita akan break out atau nggak, karena bisa aja ada faktor genetika.
Dilansir dari Huffpost.com, dr. Jennifer MacGregor dari Union Square Laser Dermatology New York bilang, jerawat hormonal muncul pas kita lagi di siklus menstruasi (haid) dengan pusat penyebarannya di area bawah wajah, dagu, rahang, atau di sekitar bibir. Dan dilansir dari SELF, kelebihan hormon di tubuh merangsang kelenjar minyak, di mana kelenjar minyak ini banyak yang terpusat di area bawah wajah.
Jenis jerawat hormonal biasanya kistik atau nodula, tipe jerawat yang dalam dan sukanya ngumpul di satu titik hingga jadi besar dan sakit, diiringi dengan blackhead dan whitehead (komedo). Jerawat hormonal selalu setia di tempat yang sama titiknya, dan kalo pecah kita bisa nemuin lebih dari satu “mata”. Tapi gak nutup kemungkinan juga jerawat kecil yang banyak (bruntusan) dengan mata putih bermunculan.
Kortisol alias si hormon stres bisa berefek ke semua hormon yang ada di tubuh kita dan nyebabin tiap hormon jadi “ngamuk”. Cewek yang mengidap jerawat hormonal musti ekstra hati-hati ngejaga level stresnya kalo nggak mau si jerawat hormonal ngajak teman-temannya yang lain. Misalnya pusing, nyeri, alergi, psoriaris, dan sebagainya.
Jerawat hormonal butuh perawatan ekstra, dengan skincare dan mengatur lifestyle.
Cari bahan cleanser yang mengandung salicylic atau glycolic acid yang ampuh untuk mengeksfoliasi wajah dan probiotics yang bisa mengontrol microbiome, bakteri yang hinggap di kulit sekaligus menyeimbangkan pH kulit. Untuk merawat jerawatnya, beberapa dermatologist nyaranin topical retinoids. Retinoids bantu mengelupaskan sel-sel kulit mati pada tingkat normal, jadi sel-sel kulit mati tersebut nggak akan ngehambat pori-pori kita.
Hormonal acne agak tricky perawatannya, dan kadang skincare di pasaran kurang ampuh untuk mengobatinya, jadi ada baiknya konsultasi ke dermatologist biar lebih paham.
Karena berkaitan dengan hormon, mau nggak mau kita harus ngejaga lifestyle. Para dermatologist akan nyaranin untuk mengurangi konsumsi gula dan dairy products. Gula di sini bukan cuma pemanis, tapi yang ada di kandungan makanan kayak nasi putih, permen, roti, kue, jus, dan makanan yang diawetkan lainnya. Masih ingetkan kalo gula itu memicu inflamasi dan fluktuasi hormonal. Percuma aja kalo skincare udah mahal tapi lifestylenya nggak dijaga.
Masih menurut dr. Jennifer MacGregor, dengan perawatan yang konsisten jerawat hormonal bisa dikontrol. Kadang bisa kembali, kadang juga nggak. Efeknya bisa berbeda di tiap orang, yang pasti kalo kita udah kena jerawat hormonal musti rajin-rajin dan harus sabar ngerawat wajah biar nggak makin parah.
Foto: Shutterstock