Pubertas adalah memasuki fase dari anak-anak ke remaja. Walaupun kita semua udah pasti bakal ngalamin pubertas, ternyata masih banyak lho mitos-mitos seputar pubertas khususnya buat anak perempuan yang masih beredar di masyarakat. Yuk cek faktanya di sini biar gak salah informasi!
MITOS #1 – PUBER PEREMPUAN DIAWALI DENGAN MENSTRUASI
Mitos! Faktanya, masa pubertas perempuan udah dimulai saat dirinya berusia 8 tahun lho! Di usia ini, tubuh memang belum memperlihatkan perubahan yang signifikan. Tapi otak udah mulai memberikan sinyal kalau tubuh akan mengalami pubertas. Bahkan menurut American Academy of Pediatrics, menstruasi baru dimulai sekitar 18 bulan – 2 tahun setelah kita memasuki tahap pubertas, dan setelah itu baru memasuki tahap selanjutnya yaitu awal perkembangan payudara.
Nah, baru deh begitu memasuki masa menstruasi pertama (menarche), kita pastinya butuh pembalut berkualitas yang tetap bikin kita nyaman beraktivitas di sekolah. Siapin diri dengan 911 First Period Kit! Kit khusus untuk kamu yang baru aja mendapatkan menstruasi (haid) pertamanya. Di dalam tas pink lucu, ada pembalut remaja Softex Comfort Slim yang terdari berbagai variant yaitu 23cm, 29cm, dan 36cm yang pas untuk hari-hari menstruasi light-flow sampai ekstra heavy-flow. Selain itu ada Softex Celana Menstruasi buat kamu yang super ekstra heavy-flow tapi masih ingin tetap aktif beraktivitas tanpa takut bocor dan kamu juga akan mendapatkan period guide book dan sanitary pouch lho. So, dapatkan sekarang, jangan sampai kehabisan!
MITOS #2 – HORMON PUBER BIKIN REMAJA MOODY DAN GAMPANG EMOSI
Fakta! Memasuki masa remaja, kita bakal dihadapi sama mood yang selalu berubah-ubah dan gampang emosional. Nggak jarang kita jadi anak yang nggak penurut, lebih rebel, sehingga bikin orang tua pun jadi bingung sama sikap kita. Kita ngerasa we against the world. Terdengar lebay ya, tapi ini fase normal kok. Tiap anak pasti bakal ngalaminnya, karena adanya pengaruh hormon ke sisi emosional kita.
Teknisnya, di tahapan ini otak kita lagi ngalamin perkembangan yang pesat. Salah satunya area prefrontal cortex di otak yang berfungsi mengendalikan emosi dan perilaku, ngalamin pertambahan hubungan syaraf dan ada beberapa bagian dari otak yang berubah.
Perlu diingat banget, kamu mungkin akan merasa terkucil dan gak diperhatikan karena komunikasi sama orang tua jadi gak lancar. Jangan dipendam sendirian karena remaja kayak kita cenderung mudah mengalami depresi dan gangguan mental, cenderung mencari pelarian untuk mendistraksi pikiran kita. Nah kalau udah kayak gini, segera minta bantuan orang lain ataupun ahli untuk bantu mengatasi masalahmu ya.
MITOS #3 – BAHAN KIMIA TERTENTU BIKIN PUBERTAS MAKIN CEPAT
Fakta! Dilansir dari Halodoc, sebuah studi di jurnal Human Reproduction menyatakan kalau ada kemungkinan bahan kimia yang terdapat dalam produk seperti sampo, makeup, dan lain-lain bisa bikin pubertas terjadi lebih awal. Beberapa bahan kimia tersebut di antaranya adalah Ftalat; yang sering ditemukan dalam wewangian, Paraben; pengawet yang digunakan dalam kosmetik, dan juga Fenol; yang digunakan dalam sabun anti mikroba.
Dalam studi tersebut, para peneliti memantau sekelompok wanita hamil dan anak-anak mereka selama 13 tahun, dan secara berkala mengukur kadar tiga jenis bahan kimia dalam urin mereka. Ternyata hasilnya nunjukkin kalau pubertas anak-anak perempuan jadi sudah bergeser bahkan sebelum mereka dilahirkan. Dengan kata lain, paparan kimiawi terhadap wanita hamil berperan dalam terjadinya pubertas lebih awal.
Seorang peneliti kesehatan masyarakat di University of California, Kim Harley juga mengungkapkan kalau sebenarnya bukan soal terpapar bahan kimia atau tidak, tetapi justru masalahnya terletak di seberapa banyak seseorang terpapar bahan kimia.
Selain pubertas dini, ada juga yang disebut delayed puberty atau pubertas yang terlambat karena diakibatkan beberapa faktor.
MITOS #4 – OBESITAS BIKIN PUBER JADI LEBIH CEPAT
Fakta! Para orang tua harus hati-hati nih! Di masa anak-anak, badan yang gemuk mungkin terlihat gemes banget. Tapi ternyata, kalau kita membiarkan tubuh terlalu gemuk bahkan hingga obesitas, hal ini juga bikin kita jadi memasuki masa pubertas lebih cepat, but in the abnormal way! Soalnya obesitas membuat hormon di tubuh kita jadi terganggu, sehingga mengganggu keseimbangan metabolisme tubuh. Nggak cuma itu, calon remaja yang mengalami obesitas juga rentan mengalami gangguan kesehatan, misalnya gangguan menstruasi, diabetes, dan kondisi ini bisa makin parah karena nggak menutup kemungkinan habit yang tercipta bakal dijalani sampai dewasa. Obesitas juga faktor menstruasi (haid) jadi gak lancar lho, dan ini berpengaruh ke tingkat kesuburan perempuan karena kadar leptinnya yang lebih tinggi dari normal.
MITOS #5 – PUBER NGGAK BIKIN PEREMPUAN BAU BADAN KAYAK COWOK
Mitos! Banyak yang percaya kalau anak laki-laki yang lagi melewati masa puber bakal mulai mengeluarkan bau badan. Dan itu memang benar. Tapi nyatanya, perempuan juga nggak bisa lolos dari bau badan yang timbul saat udah memasuki masa pubertas. Bau badan ini terjadi saat kita mulai lebih banyak berkeringat karena perubahan hormonal, apalagi mulai muncul bulu di area ketiak yang justru jadi tempat favorit bakteri penyebab bau badan. Jadi, jangan lupa untuk selalu jaga kebersihan tubuh ya!
Dear parents! Ketika anak mulai masuk pubertas, itu adalah saatnya anak mulai diajari tentang semua hal terutama pendidikan seks (puberty talk). Ciptakan ruang untuk anak bebas bertanya tentang apapun, jangan sampai anak malah mencari tau sendiri dan ngedapetin informasi yang salah. Kalau belum tau apa aja yang harus diobrolin, cek di post ini tentang APA AJA SIH YANG HARUS DIPELAJARI OLEH ANAK.
Foto: Shutterstock