Selama ini kolesterol sering diidentikkan dengan penyakit orang dewasa, padahal banyak kasus kolesterol juga hinggap ke anak muda seperti kita. Menurut data yang dirilis oleh Centers for Disease Control (CDC), seperempat dari orang dewasa muda (pria 20-35 tahun atau wanita 20-45 tahun) di Amerika Serikat mulai ngalamin peningkatan kadar kolesterol. Sedang di Indonesia sendiri dilansir dari Klik Dokter, menurut dr. Kartika Mayasari kemungkinan anak muda ngalamin kelonjakan tinggi. Hal ini bisa jadi seiring dengan makin nggak sehatnya makanan, minuman, dan gaya hidup yang kita jalanin.
Kolesterol adalah salah satu komponen dari lemak. Lemak juga sangat diperluin tubuh di samping zat gizi lainnya seperti protein, vitamin dan mineral karena lemak adalah salah satu sumber energi yang ngasih kalori paling tinggi. Fungsi lemak khususnya kolesterol adalah untuk membentuk dinding sel-sel dan mengolah banyak zat penting dalam tubuh. FYI, kolesterol level terbagi dua yaitu LDL (low density lipoprotein) berfungsi mengangkut kolesterol dari organ hati melalui pembuluh darah ke sel-sel yang membutuhkan. Dan HDL (high density lipoprotein), mengangkut kolesterol kembali ke dalam organ hati. Di sini, kolesterol akan dihancurkan dan dikeluarkan tubuh melalui kotoran.
Kalo kadar kolesterol LDL berlebih atau di atas 159 mg/dL, maka akan tertimbun di dalam dinding pembuluh darah dan nimbulin penyempitan atau pengerasan pembuluh darah (aterosklerosis). Dan sebaliknya, kadar kolesterol HDL harus dijaga keseimbangannya supaya bisa ngejalanin fungsinya dengan baik.
Dilansir dari Kompas.com batas nilai kolesterol total yaitu 200 mg/dL per 100 gram. Angka normal kolesterol “baik” yaitu HDL di atas 40 mg/dL dan kolesterol “jahat” LDL kurang dari 130 mg/dL.
Pada kebanyakan kasus, kolesterol nggak nunjukin gejala yang spesifik, tapi yang bisa diidentifikasikan adalah gejala dari komplikasi kolesterol tinggi yaitu penyakit jantung dan stroke. Kayak apa aja sih gejalanya, baca di bawah supaya kita bisa lebih waspada!
Gejala ini diakibatin karena terbentuknya plak oleh kolesterol yang menyumbat darah di sekitar kepala. Biasanya penderita ngalamin pusing, nyeri di bagian belakang kepala dan nggak hilang meskipun udah minum obat. Lama nggaknya tergantung pada besar kecilnya sumbatan, semakin besar penderita bisa kehilangan keseimbangan bahkan black out.
Seiring dengan tingginya kadar kolesterol, pembuluh darah utama yang terletak di dekat telinga bagian tengah dan dalam akan kehilangan elastisitasnya sehingga aliran darah jadi lebih kuat dan terasa oleh telinga. Thus, semakin banyak kolesterol yang menumpuk di pembuluh darah maka aliran darah yang bekerja untuk mata juga terhambat. Kedua hal inilah yang nyebabin pandangan mata kita kabur dan telinga sering berdenging.
Kesemutan normalnya terjadi ketika suplai darah nggak mengalir sempurna karena posisi kita yang salah, tapi kesemutan akibat kolesterol frekuensinya akan sering. Karena kesemutan juga kondisi di mana system saraf tubuh mengirim sinyal kalo ada masalah pada bagian otak. Kalo kita merasa kesemutan sering terjadi biarpun nggak ada yang salah dengan cara kita duduk atau berdiri, langsung periksakan ya.
Bisa dibilang gejala ini adalah yang paling terlihat kalo ada masalah sama kolesterol kita. Kolesterol yang mengendap pada pembuluh darah ngakibatin jantung nggak bisa dapat jumlah oksigen yang cukup dari darah, akibatnya jantung harus kerja ekstra keras buat ngedapetin oksigen yang dia butuhin. Akhirnya “kerja keras” si jantung akan munculin rasa nyeri dada kayak ditusuk, dan rasa sakitnya bisa menjalar ke daerah sekitarnya seperti leher. Nyeri dada ini akan jadi tanda-tanda awal dari serangan jantung.
Selain kesemutan dan mati rasa, nyeri berlebihan di tangan dan kaki juga jadi salah satu tanda kolesterol bermasalah. Terutama kaki, kebanyakan kasus yang dirasa kaki tiba-tiba sakit kayak disentil, rasa panas terbakar di bagian dalam, nggak nyaman pas berjalan dan sulit digerakkan. Gejala ini biasanya muncul malam hari menjelang kita mau tidur.
Tubuh kita butuh sumber energi yang akan dimanfaatkan untuk “menggerakkan” seluruh system kerja tubuh, misalnya metabolisme, mengantarkan oksigen dan sel-sel darah ke seluruh tubuh, dan ngejalanin fungsi lainnya. Kalo kamu tahu animasi Jepang “Cells at Work!” yang bercerita tentang gimana system dalam tubuh kita bekerja, kira-kira seperti itulah gambarannya. Dan lemak yang cukup atau normal digambarkan sebagai cadangan energi tubuh, tapi gimana kalo jumlahnya berlebihan? Yang ada ketika banyak kolesterol dalam pembuluh darah menumpuk maka oksigen yang penting untuk metabolism jadi nggak bisa didapatkan dan ini imbasnya ke tubuh jadi sangat lelah karena “overworking”.
Kuku juga bisa jadi indicator untuk melihat dan mengetahui tingkat kolesterol dalam tubuh. Kuku yang sehat punya warna yang cerah, pinkish, putih tapi nggak pucat, dan sedikit senada dengan warna kulit. Sementara orang yang punya kolesterol tinggi, biasanya kukunya jadi berwarna gelap kehitaman, ungu, atau abu-abu gelap dan muncul garis-garis halus. Hal ini nandain kalo kolesterol dalam tubuh sudah dalam tahap mengkuatirkan sehingga bagian kuku nggak mendapat pasokan darah yang cukup.
Dan satu lagi, jika sudah sangat parah akan terjadi gumpalan putih di kulit yang disebut xanthoma. Gumpalan ini bentuknya nggak beraturan, mirip seperti kalo kita kena alergi hanya saja warnanya putih kekuningan bukan merah, dan muncul di area kelopak mata dalam. Di usia lanjut, gumpalan ini akan menjalar muncul di bagian siku, lutut dan tangan / lengan.
Kalo kamu punya tanda-tanda kolesterol di atas, setidaknya 3 tanda langsung segera cek ke dokter atau periksa tes darah di laboratorium ya!
Foto: Shutterstock dan berbagai sumber